Postingan

IBU

Karya Maharani Kau bagaikan bulan di malam hari Bersinar terang seperti berlian Paras elokmu bagaikan bidadari Selalu memetik bunga di taman Kau bersenandung hingga aku terlelap Membelai rambutku disepanjang tidurku Terbang dengan kedua sayap Menyejukkan mata hatiku Kau adalah wanita terkuat Segala musibah kau hadapi dengan kesabaran Adalah penyembuh dan obat Selalu membuatkan kami makanan Tak pernah luput dari ingatan Tiada arti aku tanpamu Semua yang kau berikan Lebih besar dari terimakasihku Kaulah Ibuku, malaikatku, bidadariku. Alai Pauh, 15 Januari 2017

Metamorfosis (Aku Akan Berubah)

Bernafas bukan dengan oksigen menyakitkan Menghirup udara yang tak diinginkan menyedihkan Sesak hingga terasa mati rasa dalam ketidakberdayaan Udara yang bertebaran partikelnya mematikan Ingin mati rasanya dalam kebisuan Air mata ialah satu-satunya cara membinasakan Degup jantung tertusuk sembilu tajam Ditelan kegetiran tak berkesudahan Letih menanggung kegelisahan atas kebodohan Hidup dalam ketidakpercayaan Tiada bisa menerima kenyataan Berupaya merubah suratan Gagal dalam kebodohan berkepanjangan Bermetamorfosis dari kepompong jadi kupu Terbang bebas hinggap didedaunan Menghisap segar harum madu bunga Menyebarkan putik cinta di angkasa Bebas tanpa rasa bersalah Tunas baru bermunculan Musim berganti Kupu musim semi berterbangan Menebarkan keindahan Luput dari genggaman

ILOMIVENA (Kata Cinta)

Sorot tajam kedua bola mata tak sempat terbalas Pandangan jatuh tak kala melihat senyum hangat di siang terik Seperti delima yang merona terkena sinar sang siang Kedua kaki hanya melangkah maju Mulut tak mampu bersuara Hati juga jadi tak tahu arah Tak ada kata yang tertumpah Tak bisa berkata Sementara mata menyembunyikan rasa Kemudian jadi lemah saat kedua tatap bertemu Serasa tak berdaya mengucap kata Selanjutnya jadi menunggu ketika hari mulai berganti Tak banyak pertemuan juga sapaan Namun saat kata "ilomivena" terucap? Malu rasanya Meskipun hanya candaan semata.

HAPPILY!!

Gambar
Aku tidak berusaha menghancurkan ikatan siapapun. Malah aku sedang membuatnya lebih erat lagi! Kenapa? Karena aku akan menguji kesetiaanya padamu. Sebab aku tahu, dia tidak akan pernah berpaling dari tempat yang teduh untuk menghampiri aku di tempat yang terisolasi ini. Seberapa kerasnya aku mencoba, ia hanya memberikan sedikit waktu senggangnya padaku. Namun hampir seluruh waktunya untukmu. Ketika aku mendapatkan itu, aku merasa cukup bahagia. Karena ini sudah lama tak pernah ku alami. Ketika ia yang lebih dulu datang padaku, dan aku akan membuka tanganku mengapai telapak tangannya. Ya, aku merasa seperti itu. Jarum waktu yang berputar melawan arah. Berbalik membawaku terlena pada waktu dulu. Memorial. Aku tahu aku sedang berdusta. Aku merasa bahagia! Sebahagia dulu. Gambar-gambar polaroid terus bermunculan di layar yang sebelumnya kosong. Kembali mengulang ceritanya yang usang. Aku terus tersenyum, tertawa hingga perutku keram. Rasanya hati ini mengembang. Mungkin aku bisa terbang j

Surat Cinta

Dear kak... Pernah aku lihat langit sebiru lautan. Pernah aku lihat awan seputih salju. Pernah ku dengar kicau burung semerdu suara angkasa. Pernah ku pandangi hujan sebagai riak bumi yang jatuh. Semuanya indah bagiku, indah tak terungkapan jika kurangkai dengan jutaan kata manis. Aku saat ini adalah wanita yang jauh dari kata dewasa, sifatku sangat manja, aku bahkan seorang pemarah. Namun aku bukan orang yang mau melihat siapapun terluka, terluka karena egoku! Kakak setidaknya beri aku waktu untuk menjadi dewasa, mengejar cita-cita muliaku, membahagiakan orangtua dan keluargaku. Jika kakak memberi kesempatan untuk itu, aku akan sangat berterima kasih. Meskipun jauh dari kata cinta, namun asa dan cita-cita wajib kita dahulukan. Karena itulah kita ada disini. Bertemu di tempat ini. Sekian dulu kakak.. salam takzim dari ku. Semoga setiap hari kakak menyenangkan ya! Dari: Hujan yang merindu bintang

RASA ASING?

Jika ini yang dimaksud rasa yang asing, kau tau? Aku tidak akan jatuh semudah ini. Jika ini yang disebut cinta, kau pasti tau! Aku tidak akan pernah melupakannya. Jika rasa dan pikiran campur aduk, kau tau? Itulah kesan yang di dapat. Jika hubungan itu telah berakhir, ya sudah tentu. Hanya tertinggal masa lalu. Masa lalu yang berawal dari rasa asing,       yang mengusik pikiran dan perasaan,       lalu membuat jatuh cinta dan membekas lukanya. Itulah aku sekarang!  Emptiness, 9 july 2016 23.14 PM

Puisi Untuk Sahabat

Waktu dan kisah tak mungkin berpisah Layaknya langit dan bumi Begitu pun kita Aral rintang sempat membentang dan Jarak pernah membuat kita tak bisa bertemu Namun sapaan hangat selalu tersibak Sahabat bukan sebuah kata kosong Bukan juga sebuah tanda kita teman setia Sahabat adalah sebuah kata terindah Yang mengingatkan kita selamanya bahwa kita punya keluarga (dia) Dalam perjalanan melewati waktu Terbersit kisah-kisah panjang Tentang cara mengenal, berbagi, dan menyayangi Namun kita luput dari kata membenci Karena tak ada kata benci dan permusuhan dalam hubungan (persahabatan) Sebutkan saja nama (ku) ketika kau mengisahkan arti persahabatan Sebutkan saja keburukan (ku) Ketika kau mengingat kesalahan Aku adalah ungkapan makna kehidupan Yang berawal dari kekosongan dan kasih sayang