HAPPILY!!

Aku tidak berusaha menghancurkan ikatan siapapun. Malah aku sedang membuatnya lebih erat lagi! Kenapa? Karena aku akan menguji kesetiaanya padamu. Sebab aku tahu, dia tidak akan pernah berpaling dari tempat yang teduh untuk menghampiri aku di tempat yang terisolasi ini. Seberapa kerasnya aku mencoba, ia hanya memberikan sedikit waktu senggangnya padaku. Namun hampir seluruh waktunya untukmu. Ketika aku mendapatkan itu, aku merasa cukup bahagia. Karena ini sudah lama tak pernah ku alami. Ketika ia yang lebih dulu datang padaku, dan aku akan membuka tanganku mengapai telapak tangannya. Ya, aku merasa seperti itu. Jarum waktu yang berputar melawan arah. Berbalik membawaku terlena pada waktu dulu. Memorial. Aku tahu aku sedang berdusta. Aku merasa bahagia! Sebahagia dulu. Gambar-gambar polaroid terus bermunculan di layar yang sebelumnya kosong. Kembali mengulang ceritanya yang usang. Aku terus tersenyum, tertawa hingga perutku keram. Rasanya hati ini mengembang. Mungkin aku bisa terbang jika aku punya kedua sayap. Ia pasti akan mengepak hingga aku meninggalkan kota ku menuju kearahnya berada. Tapi di akhir gambarnya ada sesuatu yang keras berdegum. Bruk! Bukan tubuhku yang lemas terjatuh ke lantai. Melainkan sebongkah air mata yang terpendam dalam jiwa. Bongkahan itu hancur. Remahnya berterbangan menjadi debu. Usai menyadarinya aku berusaha bangkit. Kemudian kedua tangan mengapaiku, tapi hanya berupa bayangan semu yang tembus saat ku gapai. Aku merasa dipermainkan oleh delusi berkepanjagan. Lalu bibirku kembali tersungging. Aku bahagia!
NB: Terima kasih telah memberikan sedikit waktu ツ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Untuk Sahabat