Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

SATU DASAWARSA

Satu dasawarsa hampir dilalui, Satu langkah menjauhi, Seribu kali rasa pedih. Kutinggalkan kenangan ini, lagi ku terhempas kerinduan masa lalu. Semakin sakit saat merindui, meski kembali kesedihan menghantui. Suram, senyap, dan getir Pencampuran imaji kelam Inginku kembali Inginku menguasai Inginku merajut lagi Asa itu ada dalam sanubari Asa dengan rasa Asa dengan cinta

HANYA LAMUNAN

Apabila kata bisa menyuratkan semua, akan kubuat untaian kata terindah untukmu. Tak bermakna memang, tak penting bagimu (iya?) Atau malah tak membekas di kalbumu. Indah... waktu dulu beranjak, taman bunga bak negari saat kedua rasa, mata, hati, dan hasrat berpadu. Dingin malam menyesatkan diri saat kau bersandar dibahu. Keramaian jadi statis selayaknya adegan yang hanya kita pelaku utamanya. Genggamanmu kemudian jadi penguatku, penuntunku, bahkan tak ingin ku lepaskan. Melodimu mengantarkan ku tidur melepas penat keseharian, denting telepon, sms jadi sesuatu yang kutunggu. Kemudian deting terakhir itu terbalut dalam sepinya malam. Lalu kau menghilang. Kau ada namun melupakan. Kini kau hanya jadi lamunan.

RASA DAN KATA

Setusuk rasa Sesakit kata Seindah mutiara Ada kala lara menghujani Ada juga suka menghampiri Namun lara dan suka silih menganti Cinta dan perasaan Rasa dan kegelisahan Kecemburuan dan penghianatan Kesatuan dan keseimbangan dalam kehidupan Kenikmatan dan kesengsaraan bergulat pada keseharian Ada cinta juga makna, itulah kisah 28 April 2015 Yang tersayang, tak terlupakan.

RASA DAN KATA

Setusuk rasa Sesakit kata dan Seindah mutiara Ada kala lara menghujani Ada juga suka menghampiri Namun lara dan suka silih menganti Cinta dan perasaan Rasa dan kegelisahan Kecemburuan dan penghianatan Kesatuan dan keseimbangan dalam kehidupan Kenikmatan dan kesengsaraan bergulat pada keseharian Ada cinta juga makna, itulah kisah 28 April 2015 Yang tersayang, tak terlupakan.