Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

NEW YEARS : 2014

Setiap orang punya hiburan tersendiri. Siapapun punya hal kecil yang membahagiakan, tanpa harus kita pertanyakan. Yang harus kita lakukan adalah mencari kebahagiaan lain. Meskipun berawal dari kesedihan yang dapat membuat kita keluar dari kepedihan, awali kebahagiaan itu dengan kebahagiaan orang lain juga. Hentikan ego sesaat yang dapat melukai orang lain. Bahagia bersama itu kebih baik daripada merasakan seorang diri. tersenyum dikala bahagia itu mudah, namun tersenyum dikala sedih hanya seorang yang tegar. Hari ini tepat di malam pergantian tahun, 2014 menjelang, menantikan kebahagiaan kalian. "HAPPY NEW YEARS" Semoga lembaran putih yang baru, terisi dengan warna-warni yang menyenangkan dan menakjubkan. AMIN ^^ SEMANGAT!!!

NOVEL : KUBAH

Nama tokoh : Karman Parta Marni Rudio Tini Jabir Haji Bakir Bung margo Desa Pegaten merupakan desa terpencil. Desa ini dibatasi rawa-rawa dan hutan jati yang lebat. Di desa ini ada tiga laskar politik yang saling menjatuhkan. Salah satu kekuatan memang sedang surut yaitu kekuatan Ahmad Juhdi. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh kekuatan lainnya untuk mengacaukan keamanan desa. Salah satunya perampokak yang terjadi di rumah Haji Bakir. Akan tetapi peristiwa ini justru dimanfaatkan pula oleh Karman yang seorang pegawai kecamatan, dia mengusulkan penahana atas Haji Bakir dengan tuduhan tuduhan bersekongkol dengan perampok. Hal ini dilakukannya karena kebencian Karman pada Haji Bakir yang menolak lamarannya untuk Rifah. Sejalan dengan hal itu Karman yang terjebak masuk dalam laskar Bung Margo dicekoki dengan buku-buku mengenai doktrin-doktrin Marxis. Pandangan-pandangan serta pikiraan-pikirannya semakin mantap di jurang Marxis yang atheis itu. Setelah gagal menikah

Pacar Bohonganku, Tunanganku #2

Stelah 3 hari aku menunggu kabarnya, akhirnya dia menjemputku d rumah. Sedari tadi suasana hening, hingga mobil berhenti di pintu masuk Jakabaring Sport Center. Aku tak sanggup dalam situasi ini, pandanganku tertuju pada aliran air yg ada d bwh jembatan. Bunga-bunga lotus bermekaran menapak d atas air yg tenang, namun tak setenang hatiku saat ini. Kukira dia akan tetap bungkam dan duduk tenang d mobil. Ia keluar dan mendekat. "Hatiku meminta untuk menerima permintaan itu, tapi tahukah kamu apa yg sedang aku hadapi? saat ini hatii kecilku meronta dan mencambuk sanubariku untuk menghentikan permintaan yg menyebalkan itu..sayang, bantulah aku" Nurani ku bergetar mendengar kata2nya, "apa yg bisa kulakukan?" Nada bicaraku penuh keibaan. Jam 4 sore setibanya dirumah kevin. Sang mama sedang menyiram bunga2 kesayangannya dg penuh cinta. Sementara sang suami menyeruput kopi dengan spiring biskuit sambil memperhatikan sang dewi yg serupa peri bunga mempesona.

Pacar Bohonganku, Tunanganku #1

Aku, Tina. Aku kira cinta pada pandangan pértama yang sering ada di televisi hanya cerita fiktif belaka. Tapi semenjak aku alami sendiri, tak khayal membuatku percaya semua itu benar adanya. Beginilah kisahnya, berawal dari pandangan pertama yang seperti embun jatuh. Begitu bening dan menyejukan, hingga engkau dapat berkaca pada tiap butirnya. Sebening itu juga cahaya bola matanya yang memantulkan pandangan diri didalamnya. Pukul 13.00 di restoran ayam daerah Demang. Bersama teman-teman aku menikmati santapan ayam dan secangkir besar cola. Kami duduk di arah selatan dari tangga, dan di lantai 2 hanya ada sedikit orang yang makan disini selebihnya mereka memilih makan di bawah. Hal itu lebih praktis sebab tidak perlu capek membawa naik menunya. Dari segelintir orang itu, duduk sebaris dengan ku seorang pria berparas cina dengan bola mata coklat yang berbinar memantul dari kacamatan minus berlis hitamnya. Sedari tadi rupanya dia mengamatiku. Aku bahkan tidak menyadari dal

Benalu cinta

Apa daya hati terpaut Pada cinta pertama itu Tak mampu diri merangkul Tak dapat tangan menjabat Kala hati terpisah jauh Terhalang rintang membatu Patah hati tak dapat ditahan Risau rindu jadi benalu Arang mustahil jadi kayu Gading tak patah ditanduk Aku cinta kau menjauh Aku rindu kau tak tahu Putus hati kian membisu Bermuram itu tiada bermutu Dingin membeku dalam sendu Menyesali sudah lah tentu Tiada kabar tak ada debar Debar jantung tak menentu Aku merisau menanti kabar Sampai hati campakan aku Bila malam akan berganti siang Bila sedih pun berganti senang Bila marah akan berganti tangis Bila cinta bisa berganti benci Merpati putih terbang tinggi Berhamburan jua bagaikan peri Janji suci musnah tiada ganti Palung hati sakit tak terperih Benalu cinta mengerogoti diri Amarah kian merasuki sanubari Kini hidup bagai terhenti Bagai tersayat pisau belati Dalam rintik hujan,15 November 2013

DALAM PENYESALAN

Ini penyesalan dari 1001 penyesalan lain di hidupku.. Mungkin aku terlalu jauh berjalan, hingga derap langkahku semakin menjauh.. Sesak di dada saat dera angin terbangkan maafku. Namun aku tak bisa kembali dan kumpulkan serpihan maafmu sobat. Orang tak banyak bilang tentang keangkuhan diri., tak juga bilang salah menusuk hati. Tapi Tuhan tahu jika hatiku penuh luka. Kesakitanku penuh derai. Bila saja engkau beri kesempatan, kesalahan yang tepatri kuperbaiki. Tapi sobat jika pesalahku tak termaaf, jangan hapus namaku dari catatan hidupmu sebagai satu sahabat yang pernah mengisi hari indahmu dengan satu kenangan buruk hingga kau lupa untuk melupakanku.. Dalam rintik hujan malam ini kusadari perjalanan hidup mencari jati diri, menyeretku dalam lembah keangkuhan. Merasuki pikiran hingga mulut dan tindakku tak sejalan.

Mimpiku Semalam

Mimpiku semalam tentangmu Semakin nyata terasa saat kau gengam erat tanganku Ku pun peluk erat dirimu Dalam gelap kau jaga aku Bebaskan diriku dari rasa takut itu Ajak ku keluar dari ketakutan Dan kau bawa ku menembus malam Saatku terjaga aku kacau dan kusadari Itu hanya sebuah angan yang terbalut Kenangan dalam sebuah mimpi dan impian 24 November 2013, 2 AM

Dirimu

Terlukis indah saat ku ukir namamu di palung jiwa ini Terbayang indah saat jemarimu memetik dawai cinta Dunia lakasana berhenti berputar Kemudi yang berlayar menurunkan jangkar Orang terpukau terpaku akan kisahku cintamu Lantas, pantaskah aku melupakanmu Mencari pendamping lain Menjagaku dan memerhatikanku?

MATI RASA

Pertama kurasakan sayang, Perlahan kuberi kasih sayang. Kedua ku merasa kasihan, Kesekian kali ku putuskan. Namun entah apa terjadi, Tak mampu lepaskan ikatan. Berkali kupalingkan muka, Berkali juga kudapati maaf. Ketiga, sebelum keempat, Aku mati rasa..

BERJUTA SAYANG

Berjuta bintang kutuju Berjuta sayang kucari Ribuan mil ku lewati Namun tak satu ku raih Sayang, cinta, rindu berpadu Tawa, canda, ria jadi sendu Membisu, mengharu jadi satu Hadirlah kasihku, gengam tanganku Ku terus menanti, bawa ku pergi Jauh dimana cinta kita bersatu Hapuskan air mata dingin membisu Hadirlah kasihku, gengam tanganku Bulan tanpamu, redup bintangku Seperti juliett tanpa romeo Menjadi akhir dalam kisah cinta Maka kasihku hadir temani aku 23 November 2013, 21.10 PM

HARAPAN SISA KEMARIN

Kubuang harapan indah terdahulu Saat mentari pagi mulai menyinari Dingin, hambar, duka merasai Namun hati terus beranjak Embun sisa kenangan kemarin Bagai tetesan air mata meratapi Api asmara membakar jiwa Begejolak dan membara merah Namun duka yang menghantui Saat ia hilang bersama pagi Terhenyut jatuh nadi di pangkuan Dalam dekapan terus berdoa Engkau laksana embun pagi Bagai semilir angin penyejuk Penghangat kasih dari jemu Menerangi setiap langkahku Hujan,18 Des 2013, 5.2.8 AM

FOR YOU

Daku berlari mengejar angin Menembus riuh gemuruh ombak Datang petang di ufuk timur Binar surya berganti damai Sepi merajai lamunan senja Merasuki keheningan malam Damai ku hilang melayang Kala bayangmu terbang melawan Gundah, risau, batin berpeluh Mengejar tatanan pesona diri Letih ku pendam sia-sia sudah Hasrat, ingin musnah sendiri Jauh merengkul dekat menjauh Jelaga hitam ditepian jalan Daku Memeluk kamu menjauh Jemari lesu mengharap angan