HARAPAN SISA KEMARIN

Kubuang harapan indah terdahulu
Saat mentari pagi mulai menyinari
Dingin, hambar, duka merasai
Namun hati terus beranjak

Embun sisa kenangan kemarin
Bagai tetesan air mata meratapi
Api asmara membakar jiwa
Begejolak dan membara merah

Namun duka yang menghantui
Saat ia hilang bersama pagi
Terhenyut jatuh nadi di pangkuan
Dalam dekapan terus berdoa

Engkau laksana embun pagi
Bagai semilir angin penyejuk
Penghangat kasih dari jemu
Menerangi setiap langkahku

Hujan,18 Des 2013, 5.2.8 AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAPPILY!!

Puisi Untuk Sahabat