Kumpulan Diary UsangKu

Tanpa Puisi Dinding-dinding diam membeku Semua kursi sepi membisu Tiada terlihat lagi jejakmu Tak terdengar lagi suaramu Sepi, Sunyi dalam lagu Mencoba menatap ke luar Mencari sosok aduhai Dinding-dinding sepi, Semua kursi kosong, Tempat parkir sunyi, Dedaunan mengering. Dulu tak dicari, Sekarang jadi dinanti. Dulu dihindari, Sekarang ingin ditemui. Tiga bulan kini dilalui Tiga bulan tanpa puisi Tiga bulan selalu menanti Tiga kata " I LOVE YOU " Ruang Putih, 26 Juni 2013

Datar Bersusun balok putih biru Beriring samudera biru Di suatu tempat yang biru Dengan gagah berdiri sang biru Melekuk membentang jalan Menapaki satu persatu anakmu Dan dia ada di bawah sana Melihatku dari kejauhan Mencoba memandang hati yang beku Berharap dapat mencairkan hati itu Adakah pernah terpikir untuk menyapa Adakah hasrat untuk berkata Agarku tau cinta itu ada Agarku mengerti hati dan raga Kenapa tak tunjukan kegundahan Kenapa tak nampakan kegalauan Tanyaku menjadi biru Tanyaku melambung jauh Sementara kau membisu Sementara aku mengharu Parkiran Biru, 3 juni 2013

Pencuri Pandangan Saat kelaparan datang Duduk seorang teman Berselonjor berpangku tangan Bergumal pada sebuah tong Hirup-pikuk suara ramai Hilir-mudik orang silih berganti Duduk dihadapan dalam pandang Tertunduk mata tak dapat melawan Pencuri tatapan mulai datang Tak cukup berani berbicara lantang Suara tertahan hanya diam Muka menjadi merah padam Didepanmu, 1 juni 2013

Dimana bunga itu tumbuh, disana lingkungannya berada.. Dimana kita berdiam, disana kita beradaptasi dan punya teman.. Kadang kala teman tak selamanya sejiwa, meski satu tempat tak berarti satu jiwa. Sebenarnya serangga itulah teman sejiwa buat sepucuk bunga. Dia menebar benih, menjaga dan terus singgah mengunjungi bunga itu. Itulah teman, sahabat, yang sejiwa.. Dan aku selalu tau, bahwa kalianlah teman sejiwaku.. NB : Fadli n Mita #triowekwek #starball

Suami-suami idaman Laki-laki pujaan Pria dambaan Atau seorang pahlawan Pria itu memeras peluh Tak peduli hujan panas sekalipun Seluruh tubuh merengkuh Merangkul bocah kelaparan Sesuap nasi dicari Butir-butir belas kasih Dan kau dinanti-nanti Berikan kasih tulus dalam hari Setianya pada sekuntum bunga Bak kumbang yang punya satu jiwa Menjauhkan duri tajam Menjaga jiwa dari yang merajam Kurindukan sosok itu Buatku berpacu dengan waktu Menjalani hari-hari tak tentu Namun yang kutahu kau ada untukku Dalam kerinduanmu, 5 juni 2013

Kembalikan ia Tuhan.. Biarpun kubenci saat kemarahannya Biarpun kubosan cerita yang diulangnya Tapi ku selalu ingat ia ibuku Ibu.. Meskipun ku tak pernah baik bagimu Meskipun ku tak pernah merasa disayang Meskipun ku selalu diabaikan Tapi kutau kau pernah mengkhawatirkanku Ayah.. Ku tahu berat bebanmu Ku sadar kelelahanmu Ku memahami deritamu Tapi jangan pernah pergi dariku Kakak.. Kau tau tugasmu Kau sadar kewajibanmu Ada tanggungjawab besarmu Bantu kami hadapi duka ini Adik.. Biarkan kupeluk erat tubuhmu Biarkan kuhilangkan dahagamu Tapi dengarkanlah aku Bantu aku menjalani duka ini Tuhan.. Jika kami harus bersabar Maka kuatkan kami Kuatkan iman dan keteguhan hati ini 7 juni 2013, dalam tangisanku 06.56

Setelah vakum nulis blog, sekarang bombardir postingan. Baru sempet posting nih! Sekarang waktunya bersiap ujian akhir semester (UAS), dan... sampe ketemu lagi guys. Vakum lagi sampe liburan tiba atau setelah liburan. Kumpulan Diary Usangku masih berlanjut...