Kamis bercucuran air mata dan penuh kesakitan

30 september 2010

Bercerita sedikit tentang persahabatan kami dan ARTI BRIAFA sendiri. BRIAFA merupakan kumpulan nama kami yang kami susun menjadi BRIAFA. nama ini muncul saat kami berada di kelas XI.IPS II . persahabatan kami kompak dan selalu melakukan apapun bersama saat disekolah. saking dekatnya kami sudah terikat dengan arti kekerabatan yang hangat. tak ada rasa apapun yang ada hanyalah saling menghargai . meskipun sering berbeda pendapat dan bahkan sering bertengkar tapi kami selalu memaafkan.
selebihnya kami selalu mendominasi kelas karena teman A ku cukup pintar , ia selalu mendapatkan ranking pertama disekolah hingga saat ini.

kenaikan kelas XII.IPS . beruntungnya kami . saat dipasang pengumuman penempatan kelas , ternyata kami satu kelas lagi menjadi XII.IPS II . senangnya hati kami bercampur dengan kebahagiaan.
namun hari ini 30 september 2010 usai MID SEMESTER SEKOLAH kami shock atas dipisahkannya kami..

***

beberapa minggu yang lalu ada seorang murid pindahan dari Denpasar,bali . panggil dia JERUK BALI. tubuhnya seksi dan aduhai . semua murid laki2 tak berkedip melihat dada yang besar itu. bahkan terlihat diraut wajah para guru yang aneh saat pertama kali melihatnya. SIAL!! sudah kami. dia ditempatkan pada kelas kami yang tentram ini, hal inilah yang mendasari pikiran kejam guru kami itu . bahkan guru itu tidak berani untuk menganggu JERUK karena ayahnya seorang BOSS disalah satu bank swasta di Palembang ini. peraturan sekolah pun tak bisa menyentuhnya. hanya kami yang seorang anak dari orang2 biasa yang bisa merasakan peraturan sekolah yang mana jika dilanggar akan mendapatkan hukuman. jangankan melanggar? kami yang tak melanggar pun akan mendapatkannya. aneh bukan? itulah SEKOLAH yang kami CIN_TAII' itu.

ruang kelas seperti biasanya. tetap sama saat guru-guru mengisi pelajarannya. tapi tidak saat guru sejarah kami yang masuk. semua tampak meredam suara apapun. entah karena apa, mungkin karena guru itu wali kelas kami.
matanya melotot saat melihat kedua teman ku yang duduk didepan meja ku.
mereka dipanggil menghadap kepada guru tersebut.
Semua murid melihat kearah mereka. terlihat wajah sedih yang bersautan didalam hati dengan amarah yang mengebu kemudian down dalam sekejap.

Ternyata disitu mereka dihina dan dimaki oleh guru itu. "bodoh, buta, abnormal" semua kata diucapkan tanpa sadar murid itu tidak bersalah untuk hal apapun. prestasi yang teman ku A dapatkan jauh dari perkataan yang diucapkan oleh guru itu. teman2 ku hanya menjawab seadanya tanpa bisa marah n merontak. Kemudian dia memanggil B , hal yang sama ia lakukan. teman ku B pun berusaha menahan tangis .

"Ada apa ?".
semua murid bertanya satu dan yang lainnya. setelah menyadarinya teman sebangku ku ikut membela kedua teman ku . tapi hal yang sama malah terjadi pada kami.
kami juga dipanggil dan ditanyai . kemudian kami disuruh untuk bertukar tempat duduk yang berjauhan dari tempat sebelumnya. lantas kami segera pindah disusul teman ku B . kami duduk dideretan ketiga dari tempat sebelumnya.

setelah dicaci . belum puas dia lantas mempermalukan teman ku B. berulang2 ia disuruh menyebutkan namanya didepan kelas. B tetap bersabar.
setelah selesai menyuruh B mengenalkan diri ia lantas melanjutkan mengajarnya. dalam semua penjelasannya. ia selalu menyindir dan mencemooh kami. dalam sela2 materi yang diberikannya ia bahkan terus mengusik ketentraman kami untuk bersabar dan mengikuti pelajarannya.
namun apa? ia mengatakan sebuah contoh yang tragis dari murid yang membantah.
"dulu disuatu daerah ada seorang guru yang mengueung anak didiknya disebuah kamar mandi sekolah, tragis kisahnya anak itu mati setelah dikunci dikamar mandi selama 3 hari karna guru tersebut lupa membukakan pintu."..kemudian dia melanjutkan berbicara "4 orang ini nanti akan bernasib sama jika mau". semua murid tertawa kecuali kami.

Tak pantas bukan dari mulut seorang guru yang disengaja, ia berniat membunuh anak didiknya. hati ku berucap "apakah guru dalam cerita itu adalah dirinya?" karena ia menyatakan ini kisah nyata.

***

seminggu kemudian berlalu sangat singkat. seperti biasa kami menjalani hari2 disekolah seperti biasanya, meski dilarang kami tetap duduk ditempat kami. karena kami merasa tak pantas guru itu menyuruh kami pindah dengan alasan bahwa "Si Jeruk it seksi jika ia duduk dengan murid pria maka akan terjadi hal tak terduga" . kami bertanya dalam batin , kenapa harus B yang diminta padahal masih banyak siswi yang lainnya.

***

07 oktober 2010 .

Tepat dipelajaran pertama pukul 8 pagi AKUTANSI usai apel KETOS (ketua osis) 2010-2011 .
guru itu mendatangi kelas kami untuk memanggil murid berbakat yang terikat kontrak olimpiade akutansi tersebut. teman ku A adalah salah satu orang yang dimintai sekolah untuk mengikuti olimpiade tersebut. melihat A yang d panggil , guru itu bermuka masam dan seolah dengki dan tidak yakin karena kami tahu didalam hatinya dia membenci A. lalu dia menguji A dengan soal2 akutansi. selesai itu dia mulai mengintrogasi A dengan nada benci dan keras bahkan semua guru yang berada didekat kantor para guru itu mendengarnya. seorang guru pengurus olimpiade menyuruh A untuk masuk ke kelasnya tapi guru itu menolak dan kemudian mendesak dan mengretak A.
dengan mental yang sudah dikuatkan A tak ada reaksi apapun sebab ia tahu "tak pantas untuk menangis hanya karna guru tak tau malu itu. tapi tidak untuk teman ku B, ia malah menagis karna tak kuat menahan hinaan demi hinaan dari guru itu.

Dimana sosok guru yang patut diteladani murid2nya jika hanya caci maki dan hinaan yang dilontarkannya. bukankah ia punya anak juga ? lalu kenapa ia berlaku seperti itu.
sementara anak yang orang tuanya mempunyai kekuasaan tak pernah ia marahi. sementara anak2 nakal yang selalu melanggar peraturan tak pernah ia caci maki . apa karena ia dendam ? atau ingin menjatuhkan mental kami.
bukankah seorang guru harus bersikap bijaksana dan adil kepada murid2nya.

PERTANYAANNYA:
.puaskah guru itu setelah memindahkan kami?
.apakah alasan yang diberikannya itu pantas untuk dilakukan pada yang tak bersalah?
.adakah etika sebagai guru yang mengajar selama puluhan tahun itu?

JAWABANNYA:
TIDAK

***

kami berempat mengambil sebuah keputusan yang jauh lebih berpendidikan dari seorang guru itu yang telah makan asam garam dalam hal pendidikan n pengajaran. kami berpikir dan berusaha sabar menghadapi dia sebagai teladan n yang diibaratkan 'ibu' disekolah. uhmmm...tak pantas diibaratkan untuk guru yang satu itu,.
hingga hari ini kami tetap akan bersemangat belajar disekolah hingga kelulusan dan insya allah akan melanjutkan study kami dibeberapa universitas pilihan kami.

NB :: makasii guru2 ku yang aku cintai .
Pak Hasan sbg guru matematika dan Ips sewaktu aku SD , bu Leila guru SD yang baek yang buat aku bangkit dalam keterbelakangan aku dulu, bu Daya yang tegas tapi hatinya lembut .

I LOVE MY TEACHER IN ELEMENTARY SCHOOL'S.
=)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAPPILY!!

Puisi Untuk Sahabat