Nuansa Bening , Cinta dan Kisahku disekolah**


   Cahaya kecil kunang-kunang di malam hari menjadi secercah harapan untuk menuntun ku dalam gelapnya malam .
Kemudian semakin lama muncul cahaya pagi yang terang yang memberikan tetesan embun yang menyegarkan , saat itu aku merasakan kesejukkan "Nuansa Bening...!" .
Dan jernihnya embun pagi itu membuat ku teringat pada sosok yang selama tiga_tahun menjadi semangat hari-hari ku _setelah aku melupakan jantung hatiku yang sebelumnya . 

   Sosok nuansa bening , dia bagaikan peri dalam khayalan ku . Tergambar jelas dalam setiap mimpi ku...

_________________________________________________________________________
   
   Saat aku melewati sebuah jalan kecil disudut taman , sehelai daun kecil jatuh dihadapan ku , begitu hijau nan menandakan kehidupan _kehidupan yang belum pernah aku bayangkan..
Perlahan aku mengambilnya dan meletakan ditelapak tangan ku , "..begitu kecil tapi membawa kehidupan" . Kemudian aku bersandar pada kursi tua yang disusun dari kayu-kayu tua yang terkikis air hujan dan teriknya matahari siang _tapi belum cukup rapuh untuk diduduki .

     Aku pun menatap daun mungil itu , sekilas aku teringat peri yang selama tiga_tahun ini aku ikuti langkahnya , aku... bahkan mampu menatapnya diam-diam dalam waktu yang lama "bagiku menatapnya suatu kebahagiaan.." , mencari tahu sedapatnya tentang dirinya merupakan kehausanku , melihatnya tersenyum suatu moment yang aku tunggu setiap hari , mendengarnya tetawa lepas "bagiku apapun itu suatu kepuasan untuk ku..." . 

    Dilorong sekolah itu, setiap pagi aku selalu mencari kesempatan untuk berjalan beriringan dengan dia . Meskipun aku selalu berjalan dibelakangnya . "aku suka melakukannya" . Aku berharap dia bisa menoleh kebelakang punggungnya lalu melihatku ada disana . Saat ia benar menoleh , hati ku terasa kacau , mata berair , tenggorokan terasa kering dan semua hal tentangnya seperti dunia fantasy untuk ku . Sementara ia adalah bintang yang bersinar terang , aku bisa melihatnya kapanpun tapi aku tetap berada di tempat yang jauh untuk bertemu denganya . Karena itu , dunianya sebagai dunia khayalan untukku .

   Tapi kini aku bagai putri duyung di negeri dongeng . Seperti dalam dongeng , hancur menjadi butiran abu di laut saat ia gagal mendapatkan cinta sejatinya . Ketika ia mengorbankan semua miliknya karena memimpikan "Pangeran" , ia menukar suara indahnya dengan kaki manusia agar bisa berjumpa sang pangeran , ia tinggalkan keluarganya untuk mengapai semua harapannya . harapan itupun hanya sebatas gelembung udara yang terbang tinggi lalu pecah_! !


__________________________________________________________________________________

   Lalu angin berhembus dan menerbangkan daun kecil di telapak tanganku,...
aku melihat daun itu melayang mengikuti arah anginnya , berputar-putar diudara kemudian jatuh perlahan ke lantai .
apa yang terjadi ?? apakah salah angin yang berhembus ,, atau salah daun yang tak dapat menghindari terpaan angin yang melewatinya ?? apa justru salah keduanya !! _seperti hidup seseorang , ketika orang yang dicintai hadir tanpa bisa ditebak kedatangannya.. dan tak ada yang salah untuk mencintai dan dicintai . hal yang buruk adalah saat kita mengabaikan cinta yang mendatangimu !

__________________________________________________________________________________

Petang yang indah. . . 
Udara yang hangat membasuh hati .

   Aku ingin melihat matahari terbenam, setelah ia memberi ku terang . Dan berusaha membagi cahayanya untuk dewi malam yang menyinari gelapnya malam.. 
Dibalik sebuah jendela aku menatap kerlip-kerlip kecil dalam kanvas hitam , begitu indah nan luas.. hingga aku tak tahu sejauh mana letaknya .

   Kemudian aku berpikir , "apakah cahaya kecil itu ? berkerlap-kerlip disana . apakah bintang atau benda angkasa lainnya , begitu banyak jumlahnya . akankah salah satu dari mereka bisa ku gapai !!" _membayangkannya saja aku kelut seperti ingin mengapai peri kecil dengan nuansa bening disisiku,..

  Namun setelah ia berjalan di lorong sekolah dengan cintanya dan bahagia dengan pilihannya , aku pun hanya menatap sedih dirinya tanpa harus mengatakan kesedihanku . _karena apa peduli mereka untuk ku , aku hanyalah satu dari sejuta orang yang memimpikan bintang jatuh dan mendambakannya .

  Sakit aku rasa begitu pula dengan tetesan air mata yang tumpah tak membawa dia pada ku . Hingga keyakinan mulai goyah saat rasa sakit semakin menyiksa batin ku bahkan saat aku tertawa hati meringis kesakitan !! Apalagi saat ia lewat berdua dengan kekasihnya , begitu...bahagia , hanya aku yang nampak bodoh terus menantikan bulan yang tak dapat diraih meskipun aku bisa terus melihatnya dikala malam .


__________________________________________________________________________________

  "Tapi....
Sekarang aku sudah menjadi seorang murid disebuah universitas dan tempat ku bukan lah disekolah,.. lorong-lorong kelas,.. gerbang tempat menunggunya . semua sudah berganti dengan gedung-gedung fakultas , jalanan yang luas dan keramaian !! tak ada lagi ingatan tentangmu _aku telah beranjak dari satu bintang juga mulai mencari nuansa bening yang lain dan lebih baik dari peri kecil sebelumnya."

   Dan keramaian ini membuat diriku terbangun dari khayalan panjang , suara lonceng yang berdenting perlahan membantuku membuka lebar mata ku . Masih banyak hal yang belum ku lihat dan ku pahami , masih banyak kisah yang bisa ku tulis , masih ada kanvas putih kosong yang perlu dilukis dengan warna-warni dunia .

   Maka biarkan aku membuka lembaran kisah hidup yang baru dengan jutaan impian baru serta penuh harapan dan semangat luar biasa . :)

                   
 
_________________________________________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAPPILY!!

Puisi Untuk Sahabat