SEBISA AKU

Kemarin gerimis mengundang laraku. Aku duduk diantara keheningan sore itu. Ku lihat butiran yang jatuh dari langit membasahi tanah dan rerumputan. Mereka mungkin senang, pohon mendapatkan minuman yang segar. Ya menyegarkan dahaganya. Makhluk lain berlindung di reranting pohon yang teduh. Namun hujan yang membasahi pipi ku bukanlah hujan itu. Gerimis yang menyelimuti duka ku begitu menyakitkan. Butiran yang jatuh menetes dari kelopak mata yang sembab begitu dingin terasa. Lalu aku pun bangkit dari tempatku. Ku tadahkan tangan menampung butiran-butiran itu. Sambil terus menitihkan hujan dihatiku. Akhirnya hujan pun berhenti. Tak ku rasakan lagi tetesan hujan jatuh di kedua tanganku. Saat itu juga ku hentikan tangisku yang penuh kemalangan sisa masa lalu yang kelam itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAPPILY!!

Puisi Untuk Sahabat