Surgaku, Malaikatku, dan Teladanku
IBU
Karya aminah
Kemana deru angin pergi
Kemana debur ombak lalu
Kemana gerimis berjatuhan
Kemana cinta kasih menjauh
Tetes air mata ini bukan sekali kurasa
Saat dalam kesedihan
Dalam kegalauan
Dalam kerisauan dan
Dalam kekhawatiran
Air mata mengalir membanjiri ruang kalbu
Ada damai saat kau hampiri aku
Kau tenangkan seluruh kerapuhan
Kau bangkitkan jiwa ini
Ulurkan jemari yang mengenggam
Penuh kehangatan
Usaplah air mataku saat kumenangis
Rangkul aku saat aku hampir tejatuh
Raih tangan ini ketika kuterinjak
Caci makilah aku saat kesalahan itu tak termaafkan
Tapi ucapkan kata sayang saat aku membutuhkan
Engkau segalanya bagiku
Satu diantara malaikatku
Dari jutaan umat hanya kau wanita perkasa bagiku
Hanya kau teladan wanita terbaikku
Karena kau surgaku
Dikamar kesedihan, 22 mei 2013
07.07 AM
Karya aminah
Kemana deru angin pergi
Kemana debur ombak lalu
Kemana gerimis berjatuhan
Kemana cinta kasih menjauh
Tetes air mata ini bukan sekali kurasa
Saat dalam kesedihan
Dalam kegalauan
Dalam kerisauan dan
Dalam kekhawatiran
Air mata mengalir membanjiri ruang kalbu
Ada damai saat kau hampiri aku
Kau tenangkan seluruh kerapuhan
Kau bangkitkan jiwa ini
Ulurkan jemari yang mengenggam
Penuh kehangatan
Usaplah air mataku saat kumenangis
Rangkul aku saat aku hampir tejatuh
Raih tangan ini ketika kuterinjak
Caci makilah aku saat kesalahan itu tak termaafkan
Tapi ucapkan kata sayang saat aku membutuhkan
Engkau segalanya bagiku
Satu diantara malaikatku
Dari jutaan umat hanya kau wanita perkasa bagiku
Hanya kau teladan wanita terbaikku
Karena kau surgaku
Dikamar kesedihan, 22 mei 2013
07.07 AM
Komentar
Posting Komentar